Penantian, kesabaran, dan perjuangan Armada Band akhirnya membuahkan hasil. Hari ini (Senin, 24/5) band yang dimotori Rizal (vokal), Andhit (drum), Radha (gitar), Endra (bass), dan Mai (gitar) tersebut menggelar syukuran setelah mencapai 3 juta download RBT. Selain itu, mereka juga mengantongi triple platinum dari album HAL TERBESAR. Lagu yang paling banyak menyumbang jumlah download adalah Mau Dibawa Kemana dan Buka Hatimu. Jika dihitung-hitung, dari jumlah download sebanyak itu para personil Armada akan mengoleksi sekitar Rp3 miliar di kantong pribadi mereka. Benarkah? "Amin. Tapi kalau itu sebenarnya tergantung kesepakatan label dan artisnya. Kita sendiri belum tahu, mungkin saja seperti itu," jawab Rizal di sela syukuran yang digelar di Kantor E-Motion, Jl. Blora, Jakarta Pusat, Senin (24/5). "Tapi kalau kita sendiri itu, kita dapat 15% per download RBT. Terus juga kalau yang umumnya kan dipisah pembagian antara pencipta lagu dan artisnya, tapi kalau kita tidak pakai seperti itu. Meskipun saya yang banyak menciptakan lagu, saya mau bagi rata saja sama teman-teman," sambung sang vokalis. Most of this information comes straight from the news pros. Careful reading to the end virtually guarantees that you'll know what they know.
Mendapat jumlah download yang luar biasa bagi Armada adalah bonus dalam berkarya. Itu bukan tujuan utama mereka. "Yang jadi tujuan kita itu mencari off air sebanyak-banyaknya, karena pemasukan dari off air itu paling banyak. Kalau mau andalin fisik sampai sekarang susah, apalagi maraknya pembajakan. Tapi kita bersyukur fisik kita mencapai 200 ribu dan dapat triple platinum," sahut Rizal yang selalu berpesan kepada orang terdekat jika sudah mulai sombong. Dikatakan Rizal, tiga juta download ini adalah patokan bagi Armada. Ini artinya musik mereka benar-benar bisa diterima oleh masyarakat. "Tapi yang menjadi patokan sukses kita bukan banyaknya RBT yang didownload, tapi lebih ke performance kita lebih baik saat manggung live," sambungnya. Lantas, apa sih perubahan yang dialami Armada dengan semua kesuksesan mereka? Ditanya begitu Rizal malah berkelakar. "Yang berubah itu perut jadi lebih besar karena makan teratur, jadi lebih berisi," ujarnya, "Dan yang lebih penting bisa bantu-bantu keluarga. Sekarang merasa jadi benar-benar laki-laki karena bisa membantu orang tua. Kalau nazar utama itu menaikkan haji orang tua kita. Itu keinginan kita dari dulu." Armada pun berharap, agar album-album mereka berikutnya masih bisa mendulang sukses lagi. Apalagi kalau mengingat saat susah dulu, mereka benar-benar mengharapkan yang terbaik. "Kita masih ingat perjuangan kita dulu. Dulu kalau mau makan saja susah terus kalau mau minum kopi tapi nggak punya duit cukup minum air hangat saja. Yah kondisi itu kita rasain 2-3 tahun lah," kenang Rizal. (kpl/ato/boo)
Mendapat jumlah download yang luar biasa bagi Armada adalah bonus dalam berkarya. Itu bukan tujuan utama mereka. "Yang jadi tujuan kita itu mencari off air sebanyak-banyaknya, karena pemasukan dari off air itu paling banyak. Kalau mau andalin fisik sampai sekarang susah, apalagi maraknya pembajakan. Tapi kita bersyukur fisik kita mencapai 200 ribu dan dapat triple platinum," sahut Rizal yang selalu berpesan kepada orang terdekat jika sudah mulai sombong. Dikatakan Rizal, tiga juta download ini adalah patokan bagi Armada. Ini artinya musik mereka benar-benar bisa diterima oleh masyarakat. "Tapi yang menjadi patokan sukses kita bukan banyaknya RBT yang didownload, tapi lebih ke performance kita lebih baik saat manggung live," sambungnya. Lantas, apa sih perubahan yang dialami Armada dengan semua kesuksesan mereka? Ditanya begitu Rizal malah berkelakar. "Yang berubah itu perut jadi lebih besar karena makan teratur, jadi lebih berisi," ujarnya, "Dan yang lebih penting bisa bantu-bantu keluarga. Sekarang merasa jadi benar-benar laki-laki karena bisa membantu orang tua. Kalau nazar utama itu menaikkan haji orang tua kita. Itu keinginan kita dari dulu." Armada pun berharap, agar album-album mereka berikutnya masih bisa mendulang sukses lagi. Apalagi kalau mengingat saat susah dulu, mereka benar-benar mengharapkan yang terbaik. "Kita masih ingat perjuangan kita dulu. Dulu kalau mau makan saja susah terus kalau mau minum kopi tapi nggak punya duit cukup minum air hangat saja. Yah kondisi itu kita rasain 2-3 tahun lah," kenang Rizal. (kpl/ato/boo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar